Info Sains

Latest Post

Silabus Mata Pelajaran TIK Kelas 8

Written By Agus Dwianto on Sabtu, 30 Juli 2011 | 11.46

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen

Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas 9

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen

Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas 8

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen

Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas 7

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen

RPP Mata Pelajaran TIK Kelas 8

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen

RPP Mata Pelajaran IPA Kelas 9

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen

RPP Mata Pelajaran IPA Kelas 8

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen

RPP Mata Pelajaran IPA Kelas 7

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen

Program Semester Mata Pelajaran TIK Kelas 8

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Program Semester Mata Pelajaran IPA Kelas 9

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Program Tahunan Mata Pelajaran TIK

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Program Semester Mata Pelajaran IPA Kelas 7

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Program Semester Mata Pelajaran IPA Kelas 8

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Program Tahunan Mata Pelajaran IPA Kelas 9

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Program Tahunan Mata Pelajaran IPA Kelas 8

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Program Tahunan Mata Pelajaran IPA Kelas 7

Silahkan arahkan pointer(mouse) ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan. Gunakan tombol navigasi tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Guru IPA dinilai malas

Written By Agus Dwianto on Jumat, 29 Juli 2011 | 19.47

Kebanyakan guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Indonesia dinilai malas. Terbukti ketika mengajar, banyak guru yang enggan memberikan atau menunjukkan contoh nyata tentang suatu hal.

“Misalnya ketika guru bicara soal bermacam-macam air, banyak guru yang menerangkannya dengan menulis di papan tulis. Bukan memperlihatkan kepada siswa tentang contoh air yang bening, air keruh, air bau dan sebagainya,” jelas Direktur Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Sukro Muhab, saat ditemui wartawan di sela-sela Bincang Teknologi dan Lomba Roket Air tingkat Soloraya di Student Center UNS, Selasa (26/7/2011).

Hal itu, katanya, berimbas pada minimnya ahli teknologi asal Indonesia. Oleh karena itu PP IPTEK akan menggandeng Kemendiknas untuk menggalakkan program pengenalan teknologi sejak dini di sekolah-sekolah.

Ia juga berharap semakin banyak sekolah di Indonesia, khususnya sekolah negeri yang mengadakan kegiatan ekstrakurikuler berkaitan dengan roket, robot dan pengenalan teknologi lainnya.

Sumber : http://www.solopos.com/2011/pendidikan/guru-ipa-dinilai-malas-108708

Dua Hujan Meteor di Malam Bulan Ramadhan

Written By Agus Dwianto on Kamis, 28 Juli 2011 | 12.06

Dua hujan meteor akan memuncak di malam Ramadhan tepatnya pada Sabtu, 13 Agustus 2011, yakni hujan meteor Perseids dan Delta Aquarids. Kedua hujan meteor tersebut akan dilengkapi dengan bulan purnama, yang sayangnya justru mengganggu pandangan ke hujan meteor.

Puncak hujan meteor Delta Aguarids akan terjadi saat puncak hujan meteor Perseids dimulai. Keduanya akan menghasilkan 15 hingga 30 bintang jatuh per jam. "Meskipun ada bulan terang yang menjadi tamu, orang tetap bisa melihat hujan Delta Aquarids," kata Raminder Singh Samra, astronom dari H.R. MacMillan Space Centre di Vancouver, Kanada.

Perseids akan dimulai dengan sekitar lima meteor per jam. Mereka dapat dilihat dua minggu sebelum pertengahan agustus. Saat puncak hujan meteor rata-rata ada 60 hingga 120 meteor. Pengamatan dapat dilakukan mulai pukul 2 dini hari sampai subuh. Rasi Perseus berada di arah timur laut dengan ketinggian 30 derajat. Sementara itu, aktivitas Delta Aquarids akan terjadi akhir Juli dan awal Agustus.

Hampir seluruh orang di dunia dapat melihat hujan meteor ini. Hujan dapat terlihat dengan jelas di daerah yang gelap, jauh dari gemerlap kota. "Karena bintang jauh akan terjadi di seluruh angkasa yang terlihat, berbaringlah dan biarkan mata beradaptasi dengan kegelapan," Samra memberi saran.

Hujan meteor Delta Aquarids dan Perseids terjadi karena atmosfer Bumi menghampiri awan yang terbentuk dari butiran-butiran partikel yang dilepaskan komet. Setiap partikel masuk ke atmosfer dengan kecepatan 150.000 kilometer per jam sehingga terbakar dan menghasilkan cahaya. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/07/26/13383197/Dua.Hujan.Meteor.di.Malam.Bulan.Ramadhan

Meteorit 25 Ton Ditemukan di China

Written By Agus Dwianto on Rabu, 27 Juli 2011 | 20.50

Meteorit berukuran besar ditemukan di daerah pegunungan sebelah barat laut China. Batu dengan berat sekitar 25 ton itu diperkirakan salah satu dari meteorit terbesar yang pernah ada.

Batu yang ditemukan di Pegunungan Altai, Provinsi Xinjiang, itu merupakan meteorit yang memiliki kandungan nikel yang banyak—dikenal dengan istilah "meteorit besi". "Barangkali meteorit ini adalah meteorit besi terbesar kedua," kata Baolin Zang, spesialis meteorit dari Beijing Planetarium.

Meteorit yang terbesar saat ini ditemukan di Namibia, seberat lebih kurang 60 ton. Zhang mengestimasi, massa meteorit Xinjiang berada pada kisaran antara 25-30 ton.

Meteorit raksasa menonjol keluar dari lempengan granit yang lebih besar. Bagian yang terletak di atas tanah memiliki panjang 2,3 meter dengan lebar separuh panjangnya. Zhang dalam wawancaranya dengan China Central Television menyebutkan bahwa meteorit berasal dari luar tata surya.

Pada awal bulan ini, Baolin Zhang, seorang peneliti ahli bidang meteorit di Planetarium Beijing, telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki laporan meteor tersebut. Tim naik ke ketinggian puncak 9.500 kaki (2.900 meter), dan mulai mengidentifikasi batu bintang besar dengan warna kecoklatan ini.

Menurut Meenakshi Wadhwa dari Center for Meteorite Studies Arizona State University, sebagian besar meteorit terbentuk 4 miliar tahun lalu, ketika tata surya terbentuk, "Temuan ini potensial untuk memberikan data terkait sejarah pembentukan tata surya." (National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)

sumber :http://sains.kompas.com/read/2011/07/27/15194594/Meteorit.25.Ton.Ditemukan.di.China

KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI 2 PARANGGUPITO 2011-2012

Written By Agus Dwianto on Selasa, 26 Juli 2011 | 19.30

Silahkan arahkan pointer/mouse ke sebelah kanan bawah dokumen ini untuk memunculkan tombol navigasi bantuan.Gunakan tombol navigasi yang ada tersebut untuk mengubah tampilan(memperbesar/memperkecil), mengunduh(download), maupun mencetak dokumen ini.

Perubahan Iklim Ancam Kedamaian

Written By Agus Dwianto on Senin, 25 Juli 2011 | 05.01

Tanpa antisipasi serius, perubahan iklim global diyakini akan mengancam kedamaian dan keamanan global di masa depan. Demikian diingatkan Achim Steiner, pejabat senior dari PBB.

Di lain pihak, perubahan iklim juga terbukti meningkatkan skala bencana alam. Kombinasi keduanya ini menjadi tantangan terbesar dalam beberapa dekade ke depan.

Ancaman ini, nyatanya mulai terjadi, sebagai contoh di Somalia.

Negara ini hingga saat ini terus dilanda persoalan perang saudara dan kelaparan akibat terbatasnya sumber daya alam dan kondisinya terus diperparah perubahan iklim. Tampak jelas, komunitas global-jika betul skenario terkait perubahan iklim di masa depan betul terjadi, kita akan menghadapi banyak kejadian ekstrim (seperti terjadi di Somalia), ujarnya.

Komentar ini disampaikannya terkait perdebatan di Dewan Keamanan PBB yang menyangkut isu lingkungan. Kaitan perubahan iklim global dengan kedamaian global dan keamanan pertama kalinya dilontarkan delegasi dari Jerman.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/07/23/23143620/Perubahan.Iklim.Ancam.Kedamaian

Ditemukan, Satelit Baru Pluto

Written By Agus Dwianto on Minggu, 24 Juli 2011 | 13.56

Planet kerdil Pluto di ujung tata surya selalu menyimpan misteri. Setelah kontroversi terkait statusnya sebagai planet ramai diperbincangkan pada tahun 2006, kini sejumlah astronom menemukan fakta baru bahwa Pluto dikelilingi lebih dari tiga satelit.

Seperti dirilis Space.com, 21 Juli, Teleskop Hubble mendeteksi kehadiran benda seperti asteroid kecil yang mengelilingi Pluto. Obyek atau satelit ini kemudian dikenal dengan identitas P4. Ini merupakan satelit keempat yang ditemukan mengelilingi Pluto setelah Nix, Hydra, dan Charon.
Satelit terbaru ini kemungkinan besar akan diberi nama Cerberus. Alan Stern, ilmuwan yang membidangi tentang planet, mengungkapkan, temuan terbaru tentang satelit keempat Pluto ini sebetulnya tidak mengejutkan. Salah satu temuan terbaru lainnya adalah fakta bahwa Pluto ternyata memiliki atmosfer yang terdiri dari nitrogen, karbon monoksida, dan gas metana.
Ia meyakini, akan masih ada kejutan lainnya yang belum banyak diungkap dari Pluto. Jaraknya yang sangat jauh menyulitkan pengamatan obyek tata surya ini. Jarak dari Puto ke Matahari adalah 5,87 miliar kilometer atau 39 kali lipat jarak Matahari ke Bumi.
Untuk lebih mengetahui detail mengenai Pluto, NASA meluncurkan wahana New Horizons pada Januari 2006. Untuk mencapai Pluto, dibutuhkan waktu setidaknya sembilan tahun. Wahana ini diperhitungkan akan mulai mendekati Pluto pada Juli 2015 dan mulai melakukan pengamatan di sana. (Space.com/JON) 


Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/07/22/2225335/Ditemukan.Satelit.Baru.Pluto.

Hati-Hati, Internet Dapat Mengubah Ingatan Manusia

Written By Agus Dwianto on Sabtu, 23 Juli 2011 | 05.02

Komputer dan internet mengubah sifat ingatan manusia, demikian kesimpulan penelitian yang dimuat di majalah Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, mereka akan memikirkan komputer.


Ketika mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapat lewat komputer maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik karena mereka mengetahui dapat mengandalkan sumber lain. Para peneliti mengatakan internet bertindak sebagai "ingatan transaktif".

Penulis Betsy Sparrow dari Universitas Columbia mengatakan, ingatan transaktif adalah ide adanya sumber ingatan luar—tempat penyimpanan di pihak lain. "Ada ahli-ahli hal tertentu dan kita membiarkan mereka bertanggung jawab atas informasi tersebut," katanya sebagaimana dilansir laman BBC, Ahad (17/7).

Penulis lain, Daniel Wegner—yang pertama kali mengusulkan konsep ingatan transaktif dalam bab sebuah buku berjudul Ketergantungan Kognitif pada Hubungan Dekat—menemukan pasangan yang sudah lama hidup bersama akan saling membantu saat mengingat sesuatu. 

"Saya berpikir internet menjadi sebuah bentuk ingatan transaktif dan saya ingin mengujinya," kata Sparrow.

Bagian pertama pengkajian adalah menguji apakah peserta penelitian "langsung" memikirkan komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.

Tes Stroop standar mengukur berapa lama waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata "hijau" ditulis dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika—bukannya kata warna—para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran.

Dengan cara ini tim peneliti menunjukkan bahwa setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet akan lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan komputer.

Dalam percobaan lebih mendalam para peserta penelitian diberikan serangkaian fakta. Setengahnya diminta menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus.

Ketika diminta untuk mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi tidak akan didapat lagi menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan kelompok yang menyimpan fakta dalam berkas di komputer. Tetapi kelompok yang mengharapkan informasi tersebut akan didapat nantinya, ingatannya sangat bagus dalam mengingat folder tempat penyimpanan informasi. 

"Ini mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan berbagai hal yang bisa kita dapatkan di internet, kita cenderung menempatkan ingatan online. Kita cenderung menyimpannya di luar," jelas Sparrow.

Menurut Sparrow, kecenderungan partisipan untuk mengingat lokasi informasi—bukannya informasi itu sendiri—merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat sesuatu. Mereka hanya mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar nantinya mudah didapat.

"Saya tidak menganggap Google membuat kita bodoh. Kita hanya mengubah cara mengingat. Jika kita bisa mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka keterampilan yang diperlukan... Yang perlu diingat adalah ke mana harus mendapatkan informasi. Keterampilan yang diperlukan adalah mengingat siapa yang perlu ditemui (untuk mengetahui hal tertentu)," pungkasnya.


Selesaikah Masalah dengan Bentakan?

Written By Agus Dwianto on Jumat, 22 Juli 2011 | 19.41

"Sudah, diam kamu..!
"pergi sana..!"
"jadi kamu mau apa.?"
"Kau pikir dirimu siapa..?"
"stooppp…"!!!

Subhanallah, sungguh bentakan sering kali terdengar dimana-mana, membuat hati menjadi kecut, terutama bila diri ini yang menjadi korban bentakan.Seringkali orang menggunakan metode membentak untuk menghentikan dengan segera perbuatan atau percakapan orang lain yang dianggap mengganggunya.

Dengan bentakan maka masalah seakan selesai, pertanyaan yang mengganggu berhenti, dan timbullah kepuasan walau sebetulnya terdapat ketidaknyamanan bagi si pembentak, dan dia bisa bernafas lega dan beralih pada pekerjaan atau pikiran yang lain. Namun bagi yang dibentak, serasa terngiang-ngiang terus bentakan tersebut, membuat hati menjadi kecut, dan sakit, tanpa disadari, terutama bila teringat-ingat pada bentakan yang dihujamkan, maka sedikit demi sedikit luka dihati semakin parah, dan berakibat timbullah yang namanya dendam kesumat.

Waktu kami masih kecil, kami kerap makan martabak kare di tenda kecil di pusat makanan daerah roxy, jembatan lima, kota, di Jakarta. Salah seorang tukang masak di restaurant seafood sebelah warung martabak kare tersebut yang kami kenali sebagai tukang masak yang handal,karena gayanya cukup berisik dan bila masak, bunyi kuali penggorengan begitu nyaring berdentang dan mulutnya ikut bunyi mengucapkan ini dan itu, bahkan sesekali membentak pelayan restaurant yang hanya diam saja, dibentak dan diteriaki macam-macam.

Sampai suatu hari,kami tidak lagi mendengar keberisikan yang ditimbulkan oleh sang tukang masak tersebut, ketika kami bertanya dengan heran, maka terungkaplah cerita, bahwa sang tukang masak ternyata masuk rumah sakit. Ternyata si pelayan merasa sakit hati dengan tingkah lakunya yang selalu membentak dan berteriak-teriak memaki, menyakitkan hati, sehingga menyempatkan diri menusuk si tukang masak dengan pisau pemotong sayur.

Orang dewasa saja mengalami sakit hati yang lumayan dahsyat bila sering dibentak oleh seseorang, apalagi anak-anak..? Yang hatinya lebih lembut, jiwanya lebih perasa dan polos.
Maka pernahkah kita membayangkan bagaimana hancurnya hati si anak yang lembut itu, bila kita orang tua membentaknya untuk menghentikan semua celotehnya yang kadang membuat orang tua kesal?. Juga rengekannya yang memusing kan kepala, dan teriakannya yang membuat rasa lelah semakin bertambah, sementara itu semua sering kali kita tutup dan selesaikan dengan membentak, agar semua kepusingan kita hilang atau ulah anak-anak yang serasa mengganggu ketentraman kita, dengan ucapan yang simple namun menyakitkan. " diaaammmmm…!"

Masya Allah, haruskah kita menutup persoalan dengan membentak..? apakah betul masalah selesai dengan baik bila membentak..? bukan nya malah membentuk masalah baru,? yaitu..mengobati hati..anak yang terluka, dan teladan, ….dimana bisa jadi anak-anak akan mengikuti cara kita membentak, sehingga dia menjadi orang yang suka membentak entah pada pembantu di rumah, atau kawan yang lebih kecil dan atau adiknya sendiri.

Maka,…pikirlah sebelum berteriak…dampak dari pada membentak…

" Dan sebutlah (nama ) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai " (qs : Al-A'Raaf : 205 )

Fifi.P.Jubilea
Founder and Conceptor of JISc
bundafe.jisc@gmail.com
bundafe : penulis artikel konsultasi pendidikan anak, remaja dan keluarga
http://www.jakartaislamicschool.com/
www.bundafe.com

Redaktur: Mohamad Afif
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduads/11/06/15/lmto2w-selesaikah-masalah-dengan-bentakan

Butuh Perekam? Unduhlah Aplikasi Ini

Written By Agus Dwianto on Kamis, 21 Juli 2011 | 14.26

Jika Anda membutuhkan aplikasi recorder yang bisa merekam suara, Anda bisa mengunduh sejumlah aplikasi. Tidak perlu lagi membeli alat perekam.

1) Voice Recorder HD
Aplikasi seharga 1,99 dollar AS ini sangat mudah digunakan dengan kualitas rekam yang tinggi serta tak ada batas waktu merekam.

Anda dapat pula membagi voice memo ini melalui e-mail, dan mentransfer file-file audio ke komputer menggunakan USB (iTunes).

File audio rekaman dapat dimainkan di berbagai sistem operasi. Selain itu, aplikasi ini juga mendukung mic eksternal untuk merekam dalam jarak jauh. Fitur ini sangat ideal bagi vokalis dan juga jurnalis.

2) Quick Voice Recorder
Aplikasi gratis yang diunduh lebih dari tiga juta pengguna ini salah satu aplikasi yang berfungsi merekam.

Aplikasi ini dapat disinkronkan ke komputer, memiliki menu "pause" dan "resume" playback, juga "rewind" dan "forward".

3) Audio Memos SE - The Voice Recorder
Aplikasi Audio Memos adalah perekam suara untuk iPhone dan iPad. Anda bisa mengunduh aplikasi yang gratis, tapi Anda juga bisa mengunduh aplikasi yang berbayar seharga 0,99 dollar AS.

Hasil rekaman dapat dikirim melalui e-mail (hingga 3 MB dalam aplikasi gratis), menggunakan bookmark untuk menavigasi rekaman dengan mudah (hanya dalam versi berbayar), mengaktivasi "timer" rekaman (hanya dalam aplikasi berbayar), serta memiliki kualitas tinggi rekaman hingga 44100 Hz.

Dengan aplikasi ini, Anda juga dapat membuat rekaman stereo (dalam versi berbayar).

Anda juga mengunggah hasil rekaman ke berbagai server FYTP yang Anda pilih (dalam aplikasi berbayar). Anda juga dapat mengirim hasil rekaman ke komputer Anda menggunakan akses WiFi. Dalam aplikasi yang berbayar, Anda bisa merekam tanpa batas waktu. Aplikasi ini berfungsi baik di iPad maupun di iPhone. (Robert Adhi Ksp)

Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2011/06/23/1753473/Butuh.Perekam.Unduhlah.Aplikasi.Ini.

Kiat Sukses "Menciptakan" Anak Sukses

Written By Agus Dwianto on Rabu, 20 Juli 2011 | 14.19

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak anak ingin cerdas dan kreatif, tetapi hanya berhenti pada keinginan saja. Menurut psikolog Tika Bisono, hal itu disebabkan suatu "penyakit" yang mendorong anak selalu mengatakan "tidak bisa" sebelum memulai sesuatu karena tidak percaya diri, dan selalu mengatakan tidak mau kerena alasan gengsi. Selain itu, kurangnya kesadaran untuk berkreasi juga merupakan masalah lain yang memicu anak tidak kreatif. Tika menilai, anak-anak usia remaja perlu menyalurkan potensi ekspresif dan agresifnya pada hal-hal yang positif sehingga kemudian dapat melahirkan sebuah prestasi yang membanggakan. Ia menegaskan, orangtua jangan memandang daya kritis anak-anaknya sebagai sebuah bentuk perlawanan.

"Orangtua dan lingkungan jangan membunuh usaha remaja untuk menjadi kreatif dengan memberikan label nakal, aneh, ataupun nyeleneh," kata Tika, saat menjadi pembicara dalam talkshow "Sukses Mengawal Perkembangan Remaja Melalui Pendekatan Strength Base Parenting" yang digelar PPM School of Management, Sabtu (16/7/2011), di Menteng, Jakarta Pusat.

Tika mengatakan, orangtua harus mampu menjadi seorang creator education bagi anak-anaknya. Jadikan kegagalan orangtua sebagai sebuah referensi berharga untuk anak-anak agar kelak ia tidak mengulangi dan mengulangi kegagalan tersebut.

"Kegagalan orangtua harus dijadikan referensi agar anak-anak tidak mengulanginya. Pribadi kreatif dan best parenting tidak bisa dipisahkan. Itulah mengapa pengalaman orangtua sangat diperlukan," ujarnya.

Dalam talkshow ini, Tika membeberkan tiga pilar utama dalam pendekatan strength base parenting. Pertama, orangtua harus memiliki visi dirinya ingin dipandang sebagai orangtua seperti apa oleh anak-anaknya. Sebagai orangtua yang otoriter, submisif, atau demokratis. Menurutnya, visi antara anak dan orangtua bisa berbeda sehingga ini sangat berguna untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan tersebut.

Kedua, orangtua dan anak harus selalu bersikap positif dan memfokuskan diri pada kelebihannya. Ketiga, orangtua harus membangun hubungan yang kuat secara bersama-sama dengan anak-anaknya.

"Itulah tiga pilar yang saya ambil dan sudah diterapkan di seluruh dunia," kata Tika.

Sementara itu, pengajar Human Resources dan Organizational Behaviour PPM School of Management, Dwi Idawati, mengatakan, kunci sukses strength base parenting dalam pendidikan adalah mencari titik temu antara orangtua dan anak-anak. Menurutnya, banyak orangtua yang terlalu sibuk bekerja sehingga anak-anak seperti berkembang dengan sendirinya.

"Bisakah mereka (orangtua) menjelaskan apa kekuatan dari anak-anaknya. Sebagai orangtua, kita harus tahu dukungan apa yang ingin kita berikan kepada anak. Create sebuah program dan ciptakan suatu visi untuk kebahagiaan anak-anak di masa depan," ujarnya.

Seharusnya, sambung Ida, orangtua harus memberikan informasi pandangan sebanyak-banyaknya terhadap anak-anak khususnya ketika ingin memilih sebuah pendidikan lanjutan. Biarkan anak berpikir dan mengambil keputusan, lalu berikan pandangan terhadap keputusan yang akan dipilihnya. Biasanya, anak tidak mempunyai atau kekurangan informasi tentang apa yang akan dipilihnya.

"Yang terpenting, jangan bandingkan anak-anak dengan orang lain. Me is me," tandasnya.

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/18/09394557/Kiat.Sukses.Menciptakan.Anak.Sukses

Tips Menjadi Pengajar yang Menyenangkan

Written By Agus Dwianto on Selasa, 19 Juli 2011 | 17.11

KOMPAS.com - Dapatkah Anda membayangkan, apa yang terjadi jika tak tercipta suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar? Ya, siswa akan bosan dan tujuan dari penanaman ilmu oleh pengajar tak akan tercapai. Bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan? Beberapa tips ini mungkin bisa menjadi panduan.

Salah satu hal yang harus dikedepankan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.

Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda

Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan mengejak ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.

Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa Anda.

Jika siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya. Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai pengajar, membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan.

Jangan ragu memberikan pujian kepada siswa

Anda juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau "Pertanyaan kamu bagus, itu tidak pernah saya pikirkan sebelumnya”.

Beri pertanyaan yang mudah dijawab

Jika hal diatas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau pertanyaan, giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa membuat anak didik Anda tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan Anda mampu dijawab oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa untuk berbicara.

Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia perlihatkan.

Biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai

Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga, ia akan mempersiapkannya terlebih dulu. Jika saat anda bertanya dan para siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan anda yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak".

Controlling

Kontrol para siswa dengan alat kontrol yang Anda miiliki. Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika Anda menemukan beberapa siswa yang tingkat partisipasinya dalam kelas sangat kurang, maka ajak ia berkomunikasi secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia akan merasa percaya diri. Selain itu, jika yang Anda temukan hanyalah permasalahan kurang percaya yang menjadikannya diam selama kelas berlangsung, maka tugas Anda selanjutnya adalah memberi ia tugas yang bisa membantunya untuk berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato dalam kelas.

Selamat mencoba!!

Indonesia Kirim Lima Tim Olimpiade Sains Internasional

Written By Agus Dwianto on Senin, 18 Juli 2011 | 05.01

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia kembali mengirimkan siswa-siswa sekolah menengah atas (SMA) ke olimpiade sains internasional tahun 2011 untuk bidang Fisika, Matematika, Biologi, Kimia, dan Informatika ke sejumlah negara.

Tim-tim yang akan berlaga diterima oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Fasli Jalal di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Selasa petang. Hadir mendampingi Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdiknas Baedhowi dan Direktur Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kemdiknas Totok Suprayitno.

Fasli menyampaikan para peserta olimpiade yang mewakili Indonesia telah melalui seleksi ketat dimulai dari sekolah masing-masing sampai ke regional. Dikatakannya cakupan asal daerah peserta makin luas mulai mulai dari kawasan barat sampai timur nusantara. "Indonesia tidak henti-hentinya menunjukkan kebolehan siswa di berbagai forum terhormat."

Pada bidang Fisika, Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) akan berlaga di Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-42 di Bangkok, Thailand pada 10-18 Juli 2011. Tim ditargetkan meraih dua medali emas. Ada sebanyak 86 negara yang mengirimkan peserta di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, dan Rusia.

TOFI terdiri atas Farhan Nur Kholid, siswa SMA Sragen Bilingual Boarding School; Luqman Fathurochim, siswa SMA Sragen Bilingual Boarding School; Imam Agung Raharja, siswa SMA Pribadi Depok; Erwin Wibowo, siswa SMAK BPK Penabur Gading Serpong; dan Kevin Ardian Fauzie, siswa SMA Santa Maria Pekanbaru.

Pada bidang Matematika, Indonesia mengirim enam siswa ke International Mathematical Olympiad (IMO) ke-52, yang diselenggarakan pada 12-24 Juli 2011 di Amsterdam, Belanda. Tim ditargetkan meraih dua medali perak dan empat medali perunggu. Tahun lalu tim IMO Indonesia berada pada ranking 30 dari 96 negara dan berhasil menyabet satu medali perak, empat medali perunggu, dan satu honorable mention.

Tim IMO Indonesia terdiri atas Johan Gunardi, siswa SMAK 5 BPK Penabur Jakarta, DKI Jakarta; Stefanus, siswa SMAK 1 BPK Penabur Jakarta, DKI Jakarta; Tobi Moektijono, siswa SMA IPEKA International Christian School Jakarta, DKI Jakarta; Ahmad Zaky, siswa SMA Negeri 8 Jakarta, DKI Jakarta; Ivan Wangsa Cipta Lingga, siswa SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta; dan Pramudya Ananto, siswa SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.

Adapun pada bidang Biologi, tim akan berlaga di arena kompetisi International Biology Olympiad (IBO) ke-22 pada 11-16 Juli 2011 di Taipei, Taiwan. Tim IBO mengirimkan empat siswa dan ditargetkan meraih medali. Pada ajang tahun lalu di Korea Selatan, tim IBO meraih dua medali emas dan dua medali perunggu.

Indonesia yang telah mengikuti IBO sejak 2000 mengirimkan Toriq Salafi, siswa kelas 3 MAN Insan Cendekia, Serpong, Tangerang; Marsha Christanvia, siswa kelas 3 SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta; Afandi Charles, siswa kelas 2 SMAN 78 Jakarta; dan Husni Muarif, siswa kelas 2 SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.

Sementara pada bidang Informatika, Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) Indonesia akan berkompetisi di International Olympiad in Informatics (IOI) ke-23. Kompetisi akan berlangsung pada 22-29 Juli 2011 di Pattaya, Thailand. Pada penyelenggaraan IOI ke-22 di Waterloo, Ontario, Kanada, TOKI berhasil meraih dua medali perak dan satu medali perunggu.

TOKI Indonesia terdiri atas William Gozali, siswa SMA Tarakanita 2 Jakarta; Jessica Handojo, siswa SMA Santa Ursula, Jakarta; Reinhart Abdiel Hermanus, siswa SMA Santo Paulus, Bandung; dan Frederikus Hudi, siswa SMA Negeri 4 Denpasar.

Redaktur: Johar Arif
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/kompetisi/11/07/05/lnv6e5-indonesia-kirim-lima-tim-olimpiade-sains-internasional
Terbit : Selasa, 05 Juli 2011 21:18 WIB

Kiat Kura-kura Hadapi Bencana Meteor

Written By Agus Dwianto on Minggu, 17 Juli 2011 | 12.53

KOMPAS.com - Kura-kura Boremys yang selamat dari tabrakan meteor yang melenyapkan dinosaurus sepertinya sama sekali tidak terpengaruh oleh bencana besar itu. Demikian menurut hasil studi yang dilaporkan dalam Society of Vertebrate Paleontology.

Menurut Walter Joyce dari University of Tubingen, kura-kura air mampu bertahan karena kemampuan alami untuk bertahan dalam kondisi berat. "Ketika temperatur terlalu dingin, mereka melakukan hibernasi. Ketika terlalu panas atau kering, mereka akan menggali lubang dalam lumpur dan menunggu kekeringan lewat," jelas Joyce. "Rupanya kemampuan itu juga berguna ketika tabrakan meteor 65 juta tahun yang lalu," tambah Joyce.


Berdasarkan fosil yang ditemukan di Hell Creek dan Fort Union di barat daya Dakota Utara dan sebelah timur Montana, ilmuwan menerka Boremys hidup 80 hingga 42 juta tahun yang lalu. Spesies yang mereka temukan menyukai daerah rawa di sekitar sungai tropis.

Boremys memakan tanaman lunak, moluska kecil, serangga dan ikan. Boremys terkecil memiliki panjang 25 sentimeter, sedangkan yang terbesar bisa mencapai 80 sentimeter.

Boremys tidak memiliki hubungan dekat dengan kura-kura modern. "Tetapi, mereka punya kebiasaan yang sama dengan kura-kura modern," jelas peneliti.

Saat meteor menabrak Bumi 65 juta tahun yang lalu, sebagian besar spesies dinosaurus yang punah. Sebagian lagi mengalami kehilangan individu dalam jumlah yang sangat besar. Sementara beberapa jenis lain, seperti kura-kura Boremys, mampu selamat.

"Hewan-hewan besar mati dalam jumlah ribuan. Sementara itu amfibi, seperti kodok dan salamander, juga reptil, masih bisa bertahan karena mereka punya teknik yang membantu mereka hidup di kondisi sulit," kata Joyce.

Joyce juga menambahkan, hewan yang selamat masih harus menghadapi masalah. "Mereka tidak selalu mampu bertahan dari pemangsa," katanya.

Kura-kura modern saat ini pun menghadapi masalah itu. "Ironis, hewan yang sudah ada sejak 220 juta tahun yang lalu sekarang hampir punah karena aktivitas manusia. Mereka selamat dari asteroid, tapi tidak selamat dari spesies kita," kata James Parham, peneliti dari Field Museum of Natural History. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/07/13/19280289/Kiat.Kura-kura.Hadapi.Bencana.Meteor

Gaya

Written By Agus Dwianto on Sabtu, 16 Juli 2011 | 07.21

Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semeste : VIII/Ganjil

KOMPETENSI

Mengidentifikasi jenis-jenis gaya dan pengaruhnya dalam suatu benda yang dikenai gaya.


INDIKATOR

1. Menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda secara proporsional.
2. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan.
3. Menyelidiki besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar.
4. Mengukur berat dan massa suatu benda.

PENGERTIAN GAYA

Jika kita naik bis dengan berdiri kita harus berpegangan dengan tujuan agar badan kita tidak terpental ke depan jika bis direm mendadak. Apa yang menyebabkan badan kita terpental ke depan ketika bis direm mendadak.

Ketika kita menarik atau mendorong benda maka kita dikatakan melakukan gaya terhadap benda. Jadi, gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan. Gaya termasuk besaran vektor karena selain memiliki nilai juga memiliki arah.
Suatu gaya dapat digambarkan dengan diagram vektor berupa anak panah. Titik O disebut titik pangkal dan titik A disebut titik ujung. Panjang OA menyatakan nilai gaya dan arah panah menyatakan arah gaya.

Contoh:
Gaya F1 sebesar 4 N ke kanan dapat digambarkan anak panah yang panjangnya 4 cm dengan arah ke kanan.


Gaya F2 sebesar 6 N ke kiri dapat digambarkan anak panah yang panjangnya 6 cm dengan arah ke kiri.

Satuan gaya menurut satuan SI adalah newton (N) satuan yang lain adalah dyne.
1 N = 105 dyne
Gaya dapat diukur dengan neraca pegas.

RESULTAN GAYA

Hasil perpaduan dua gaya atau lebih dalam satu garis kerja akan menghasilkan satu gaya pengganti yang disebut resultan gaya.
Jika gaya F1 dan F2 searah, maka resultannya adalah jumlah kedua gaya itu
R = F1 + F2


Jika gaya F1 dan F2 berlawanan arah, F1 > F2 maka
resultannya adalah selisih kedua gaya itu dan arahnya sesuai dengan gaya yang lebih besar
R = F1 - F2

F1 = gaya pertama (N)
F2 = gaya kedua (N)
R = resultan gaya (N)

GAYA GESEKAN

Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda, arah gaya gesekan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan.
Balok kayu yang ditarik di atas triplek akan timbul gaya gesek yang
lebih besar dari pada di atas kaca, karena triplek lebih kasar dari kaca

Contoh gaya gesekan yang menguntungkan
1. Gaya gesekan pada rem dapat memperlambat laju kendaraan
2. Gaya gesekan pada alas sepatu dengan jalan, jika jalan licin orang yang berjalan bisa
tergelincir
Contoh gaya gesekan yang merugikan:
1. Gaya gesekan antara udara dengan mobil dapat menghambat gerak mobil.
2. Adanya gaya gesekan pada roda dan porosnya, sehingga dapat mengakibatkan aus

BERAT BENDA

Benda menarik benda lain karena benda memiliki massa, gaya tarik antara dua benda yang memiliki massa disebut gaya gravitasi atau gaya berat.
Massa benda di setiap tempat besarnya sama, tetapi berat benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.

Massa benda dapat diukur dengan neraca, sedangkan berat benda dapat diukur dengan neraca pegas atau dinamometer.

Perbandingan berat dan massa sebuah benda di suatu tempat selalu tetap. Perbandingan berat dan massa benda ini disebut percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi di bumi rata-rata 9,8 N/kg. Percepatan gravitasi di bulan 1,6 N/kg.

Hubungan antara berat benda, massa benda dan percepatan gravitasi secara matematis dapat dituliskan:
m = massa benda (kg)
w = berat benda (N) atau
g = percepatan gravitasi (N/kg) atau (m/s2)

Contoh Soal:

Percepatan gravitasi di bulan adalah seperenam kali percepatan gravitasi di bumi. Percepatan gravitasi di bumi 10 N/kg, seorang altet angkat besi mampu mengangkat beban yang massanya 180 kg. Berapa massa beban yang mampu diangkat jika dilakukan di bulan ?


Penyelesaian:

Diketahui : g = 10 N/kg
g’ = 1/6 x 10 N/kg
m = 180 kg

Ditanyakan : m’ = …… ?

Jawab : Berat beban di bumi

w = m . g
w = 180 kg . 10 N/kg
w = 1800 N

Berat beban yang mampu diangkat di bulan sama dengan di bumi yaitu 1800 N

w’ = w
m’.g’ = 1800 N
m’.g’ = 1800 N
m’.10/6 N/kg’ = 1800 N
m’ = 1800 N x 6/10 kg/N
m’ = 1080 kg

Jadi beban yang mampu diangkat di bulan adalah 1080 kg.



Sumber : E-dukasi.net

Membuat Sel Surya di Atas Kertas

Written By Agus Dwianto on Jumat, 15 Juli 2011 | 09.31

KOMPAS.com — Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology berhasil menciptakan teknologi pembuatan panel surya yang bisa dicetak di selembar kertas. Perkembangan ini membuat pembuatan panel surya lebih murah dan mudah.
Panel surya dari kertas ini cukup kuat walaupun telah dilipat menjadi mainan pesawat terbang. Selain itu, panel surya yang fleksibel tersebut dapat diisi ulang saat terkena cahaya matahari.
Proses pencetakan menggunakan uap, bukan cairan. Penggunaan suhu kurang dari 120 derajat Celsius memungkinkan penggunaan kertas, plastik, atau kain biasa sebagai wadah panel surya.
Peneliti mengatakan, "Panel dari kertas ini menjadi sebuah terobosan yang dapat mengurangi biaya produksi dalam pembuatan panel surya. Biayanya hampir seperseribu biaya panel yang terbuat dari kaca."
Peneliti mengatakan, sel surya yang dicetak di atas kertas ini masih dalam tahap uji coba, efisiensinya masih sekitar 1 persen.


Profesor Teknik Elektro Vladimir Bulovic yang turut serta dalam penelitian ini mengatakan, walaupun efisiensi masih sangat kecil, panel ini sudah bisa menggerakkan alat-alat kecil. "Saya yakin, dalam waktu dekat kami akan menyempurnakan panel surya fleksibel ini," ujarnya. (National Geographic Indonesia/Arief Sujatmoko)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/07/12/13531651/Membuat.Sel.Surya.di.Atas.Kertas

Melihat dengan Telinga Lewat Pantulan Suara

Written By Agus Dwianto on Kamis, 14 Juli 2011 | 05.00

REPUBLIKA.CO.ID, Kemampuan pelacakan pantulan suara atau Echolot, membuat banyak tunanetra dapat menentukan jarak, posisi serta arah di lingkungan sekitarnya. Dengan itu, dalam kehidupan sehari-hari, mereka dapat lebih mandiri.

Binatang seperti lumba-lumba atau kelelawar, sejak lama diketahui memiliki kemampuan menentukan orientasi arah dan situasi lingkungannya dengan bantuan Echolot. Caranya, binatang ini mengirimkan gelombang suara, yang pantulannya menunjukkan, apakah di depan terdapat obyek atau halangan tertentu.


Dengan itu, lumba-lumba dan kelelawar dapat melacak posisi mangsanya, menghindari rintangan serta dapat menentukan arah dalam situasi nyaris tanpa cahaya. Manusia penderita cacat netra juga memiliki kemampuan menentukan orientasi lewat pantulan suara. Jadi ibaratnya penderita cacat netra melihat situasi sekitar dengan telinganya.

Berorentasi lewat Pantulan

Sebuah tim peneliti dari Kanada belum lama ini melaporkan hasil risetnya, mengenai fenomena pelacakan pantulan suara untuk orientasi, di kalangan penderita cacat netra ini. Dengan bantuan beragam bunyi yang diciptakan sendiri serta penafsiran pantulannya, para penderita cacat netra menciptakan alat bantu untuk orientasi mobilitasnya.

Tim peneliti pimpinan Prof. Mel Googale, terdiri atas tiga orang ilmuwan dari Universitas West Ontario, Kanada, ini melakukan riset untuk mengenali kemampuan pelacakan pantulan suara sebagai alat bantu orientasi di kalangan penderita cacat netra ini.

Salah seorang peneliti tim ini, Lore Thaler yang lahir di Jerman, menggambarkan sasaran penelitiannya, "Point utama riset kami adalah mengukur aktivitas otak. Para responden membuat suara jentikan, dan kami memasang mikrofon kecil di telinga mereka. Dengan itu suara jentikan dan pantulannya direkam. Kami memanfaatkan tomografi dan memperdengarkan rekamannya kepada responden. Pada saat bersamaan kami mengukur aktivitas otak."

Riset Ilmiah

Penelitian kemampuan manusia untuk berorientasi lewat pantulan suara sudah dilakukan sejak tahun 1940-an. Akan tetapi, risetnya tidak dilakukan secara sistematis. Karena itulah, Lore Thaler dan tim penelitinya kini melakukan riset berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah.

"Kami membandingkan dua jenis rekaman. Pada rekaman pertama ada pantulan suaranya, dan pada yang lainnya pantulan suaranya dipotong. Jika kami membandingkan aktivitas otak, antara rekaman dengan dan tanpa pantulan suara, kami juga dapat mengukur aktivitas di kawasan visual pada otak, tapi tidak pada kawasan otak auditif," dijelaskan Lore Thaler.

Jika responden mendengar pantulan suaranya, dengan segera jaringan otak untuk fungsi melihat diaktifkan. Ini adalah kawasan otak, di mana pada orang yang bisa melihat, dilakukan pengolahan citra dari informasi yang dikirimkan mata. Namun hal itu merupakan salah satu hasil riset, yang juga melibatkan beragam frekuensi. Beragam material dan permukaan yang berbeda-beda, mengirimkan frekuensi yang berbeda-beda pula, di mana penderita cacat netra dapat mengenalinya lewat pantulan suaranya.

Melatih Kemampuan

Kemampuan ini, juga dapat dilatih oleh orang yang dapat melihat, karena persyaratannya dimiliki semua orang. Dikatkan Lore Thaler, "Jika kita memasuki sebuah ruangan dan menutup mata, serta bergerak di dalam ruangan, kebanyakan memiliki kesan cukup bagus, mengenai seberapa besar ruangannya. Ini sebetulnya merupakan sejenis pengindraan dasar menyangkut besarnya sebuah ruangan lewat pantulan suara."

Dengan penelitiannya itu, para ilmuwan dari Kanada hendak menyingkrikan keraguan para periset lainnya, menyangkut kemampuan Echolot pada manusia. Sebab kalangan peneliti yang skeptis melihat kurangnya bukti ilmiah menyangkut tema ini. Lore Thaler ingin memberikan bukti ilmiahnya lewat penelitian pengukuran aktivitas otak.

Selain itu, tim periset dari Kanada itu hendak mengembangkan metode pendidikan, agar penderita cacat netra dan juga orang yang bisa melihat, memiliki kemungkinan mempelajari kemampuan Echolot ini.

Redaktur: Krisman Purwoko
Sumber: dw-world

Dikutip dari http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/11/07/02/lno7c8-melihat-dengan-telinga-lewat-pantulan-suara

Pendidikan Karakter Bakal Diterapkan Kemendiknas Tahun ini

Written By Agus Dwianto on Rabu, 13 Juli 2011 | 19.43

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menerapkan pendidikan karakter untuk sekolah dasar dan menegah mulai tahun ajaran ini. "Metodologinya nanti akan diintegrasikan kepada setiap pelajaran," kata staf khusus Mendiknas bidang komunikasi dan media, Sukemi di Surabaya, Rabu (13/7).

Ia mengemukakan hal itu saat berbicara dalam dialog pendidikan ke-3 yang digelar Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemendiknas dan dihadiri 100 guru MI/MTs. Dalam dialog yang bertajuk 'Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa' itu, ia menjelaskan Badan Kurikulum Kemendiknas sudah melakukan persiapan.

"Kami sudah melakukan pemantapan sejumlah guru bidang studi, lalu Badan Kurikulum Kemendiknas juga menyiapkan kisi-kisi integrasi itu. Pak Nuh (Mendiknas) juga sudah mengeluarkan instruksi," paparnya.

Misalnya, pendidikan karakter tentang kejujuran dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran matematika, PKN, agama, dan sebagainya. "Tentu di lapangan akan ada improvisasi, tapi hal itu terserah para guru," ucapnya dalam dialog yang dibuka Kepala PIH Kemendiknas Prof Ibnu Hamad itu.

Dalam dialog yang juga mengundang pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), ia mengatakan pihaknya juga akan memantau pelaksanaan pendidikan karakter itu. "Kalau ada kisah atau pengalaman inspiratif dalam pendidikan karakter itu, kami akan bagikan kepada sekolah lain untuk sekolah percontohan," ujarnya.

Ia menambahkan Mendiknas sudah menetapkan empat inti pendidikan karakter yakni jujur, cerdas, bisa bersahabat, dan bertanggung jawab. Senada dengan itu, pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), mengatakan pihaknya juga menerapkan empat pendidikan karakter di pesantren yang diasuhnya.

"Di Tebuireng, kami menanamkan karakter ihlas, jujur, bertanggung jawab, dan tasamuh (toleran/peduli). Kalau melanggar akan kami beri sanksi, misalnya, kalau menyontek akan diberi ujian ulang sendirian," katanya menegaskan.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Abd Haris MA menegaskan bahwa eksistensi suatu bangsa memang ditentukan karakter. "Kalau bangsa itu ingin eksis, maka bangsa itu harus memiliki karakter. Kalau tidak, maka bangsa itu akan hancur," katanya.

Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: Antara

Dikutip dari : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita-pendidikan/11/07/13/lo9jk3-pendidikan-karakter-bakal-diterapkan-kemendiknas-tahun-ini

Mencari Asal-usul Kehidupan

Written By Agus Dwianto on Selasa, 12 Juli 2011 | 15.53

KOMPAS.com — Dalam Frankenstein, buku klasik karya Mary Shelley yang terbit tahun 1818, Victor Frankenstein mengumpulkan potongan-potongan mayat dan menjahitnya menjadi tubuh yang utuh. Menggunakan aliran listrik, Frankenstein berhasil menciptakan kehidupan meski kemudian menyesalinya.

Dalam kehidupan nyata, manusia memang tak henti-hentinya mencari jawaban, apakah kehidupan ini ada karena suatu kuasa atau semata-mata proses alam?

Ada berbagai teori dan percobaan menyangkut asal-usul kehidupan. Dalam buku The Grand Design (2010), fisikawan Stephen Hawking bersama Leonard Mlodinow menjelaskan tentang penciptaan ini. Menurut mereka, ”Tata surya dapat membentuk dirinya sendiri karena ada hukum alam, seperti gravitasi. Maka, penciptaan spontan adalah sumber adanya ’sesuatu’ dan bukan kehampaan, adanya alam semesta dan adanya kita.”

Sebelum itu, para ahli biokimia sudah merumuskan berbagai teori dan menguji coba di laboratorium. Salah satu yang fenomenal adalah uji laboratorium yang dilakukan Stanley Miller, kandidat doktor di University of Chicago, Amerika Serikat, tahun 1953.

Miller mereproduksi kondisi atmosfer purba dengan hidrogen, air, metana, dan amonia dalam bejana dan memanasinya. Dalam seminggu ia menemukan endapan senyawa organik penyusun kehidupan: asam amino.

Ragam asam amino itu—glisin, alanin, aspartik, dan glutamik—adalah unsur dasar pembentuk protein, penyusun struktur sel, dan berperan penting dalam reaksi biokimia yang dibutuhkan kehidupan.

Bukti baru

Pekan lalu, Lembaga Aeronautika dan Antariksa AS (NASA) memublikasikan hasil pengujian terhadap bahan penelitian Miller. Bahan ini, dengan alasan yang tidak pernah diketahui, tidak pernah dicoba sampai Miller meninggal tahun 2007.

Bahan ini mengandung hidrogen sulfida (H2S) yang belum pernah digunakan sebelumnya. ”Hidrogen sulfida berfungsi menstimulasi kondisi awal atmosfer kita,” kata Eric Parker dari Georgia Institute of Technology, Atlanta, dalam situs resmi NASA.

Parker adalah penulis utama laporan ilmiah tersebut dalam The Proceedings of the National Academy of Sciences.

”Sungguh mengagetkan, dengan menggunakan H2S, asam amino yang dihasilkan jauh lebih kaya dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya,” ujar Profesor Jeffrey Bada dari Scripps Institution of Oceanography, University of California. Ia berpartisipasi dalam penelitian ini.

Total diperoleh 22 jenis asam amino dan 10 jenis di antaranya belum pernah ditemukan dalam percobaan serupa. Salah satu dari asam amino tersebut, metionin, berperan besar dalam kode genetik. ”Metionin menginformasikan pada sel untuk menerjemahkan suatu desain menjadi protein,” kata Dr James Cleaves dari Carnegie Institution of Washington, anggota tim peneliti.

Kesimpulannya, penelitian menunjukkan peran gunung berapi pada pembentukan senyawa organik awal. Seperti diketahui, gunung berapi adalah sumber sulfur yang berlimpah. Kilat cahaya yang muncul saat gunung meletus, seperti aliran listrik yang membangkitkan kehidupan. Dengan demikian, kawasan gunung berapi bisa jadi menjadi lokasi awal mula kehidupan karena merupakan daerah yang kaya senyawa organik, baik jenis maupun jumlahnya.

Penelitian lebih lanjut pada meteorit— partikel antariksa yang tidak habis terbakar di atmosfer dan jatuh ke Bumi—menunjukkan bahwa selain kaya unsur karbon, meteorit juga mengandung beragam asam amino. Maka, bisa jadi molekul penting yang berperan dalam kehidupan berasal dari antariksa dan mempercepat munculnya kehidupan karena bahan bakunya sudah siap bersenyawa.

”Kami menemukan bahwa tipe asam amino yang dihasilkan dengan menambahkan H2S ternyata hampir sama dengan asam amino pada meteorit yang kaya karbon,” tutur D Jason Dworkin dari NASA Goddard yang memimpin Laboratorium Astrochemistry NASA.

Awal mula

Meski demikian, kerja Miller tak lepas dari teori-teori yang dihasilkan para ahli biokimia sebelumnya. Menurut John Haldane dari Inggris tahun 1929, atmosfer pada zaman Bumi purba tidak memiliki oksigen bebas.

Kemudian Haldane dan Aleksander Oparin dari Soviet menyatakan, ”Semua bahan baku kehidupan sudah ada di Bumi sejak awal mula, demikian juga dengan energi dari Matahari dan proses yang belum diketahui, tapi memicu munculnya kehidupan.”

Di Amerika, tahun 1952, ahli biokimia Harold C Urey mengelaborasi teori Haldane dan Oparin dengan menyebutkan unsur-unsur yang ada sejak terbentuknya semesta, yaitu hidrogen, oksigen, nitrogen, dan karbon. Inilah yang kemudian membentuk air, amonia, dan metana sebagai unsur dasar pembentuk kehidupan.

Adalah Stanley Miller yang kemudian mengombinasikan ide Haldane, Oparin, dan Urey dalam percobaannya. Selain menemukan senyawa organik penyusun kehidupan, percobaan Miller juga membuktikan betapa mudah asam amino terbentuk.

Pada tahun yang sama, 1953, penemuan struktur DNA—deoxyribonucleic acid yang membawa kode genetik—semakin membuktikan besarnya peran senyawa organik dasar menyusun kehidupan. Penemuan DNA juga membuka pemahaman terhadap beberapa senyawa, di antaranya asam nukleid, yang bisa bereplikasi dan mewariskan kehidupan.

Semua penelitian di atas mengarah pada pembentukan asam amino sebagai langkah awal evolusi. Akan tetapi, betulkah semua ini proses alam semata seperti yang dipercaya Hawking dan Mlodinow, ataukah ada kehendak Yang Kuasa?

Sumber :http://sains.kompas.com/read/2011/04/06/12315545/Mencari.Asal-usul.Kehidupan

Perubahan Iklim Mengubah Ekosistem

KOMPAS.com - Perubahan iklim membuat perubahan besar dalam ekosistem, seperti perubahan siklus hidup tumbuhan dan hewan dan peningkatan level permukaan laut. Demikian hasil penelitian yang disampaikan oleh Patrick Gonzales, US National Park Service dalam presentasi "Discovering Ways to Vulnerable Ecosystems Adapt to Impacts of Climate Change" pada 2011 Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium, Sabtu (9/7/2011) di Bogor.

Ia menjelaskan, perubahan iklim menggeser waktu vegetasi berbunga serta migrasi hewan. Peristiwa-peristiwa secara tidak langsung memengaruhi siklus hidup tumbuhan dan hewan, dan pada akhirnya, memengaruhi kelangsungan ekosistem.


"Indikasi dari perubahan iklim juga terdeteksi menggandakan kematian pohon di Amerika Serikat selama 1955 hingga 2007," jelasnya. "Dampak besar lainnya, kenaikan temperatur dan ketinggian permukaan laut," tambah Gonzales.

Penelitian Gonzales mengamati berbagai wilayah di seluruh dunia ini. Pada sejumlah area yang ekosistemnya mengalami perubahan besar, menurutnya, "Lebih terkait karena faktor perubahan iklim daripada faktor-faktor lain."

Riset ini, menurut Gonzales, diharapkan dapat menyediakan informasi dan data yang bisa dipakai sebagai rujukan dalam mengelola metode-metode adaptasi terhadap perubahan ini. "Saat tidak memungkinkan lagi, relokasi diperlukan," katanya.(National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/07/11/17370656/Perubahan.Iklim.Mengubah.Ekosistem

Polusi Malah Menunda Pemanasan Global

Written By Agus Dwianto on Senin, 11 Juli 2011 | 12.37

KOMPAS.com — Emisi yang dihasilkan dari penggunaan batu bara oleh negara-negara Asia diperkirakan menunda pemanasan global selama satu dekade sejak 1998. Meskipun demikian, ancaman efek rumah kaca masih nyata dan dampaknya dapat terasa ketika negara-negara berkembang berhasil mengatasi polusi.

Penundaan kenaikan suhu itu diakibatkan sulfur dalam jumlah sangat banyak dan memiliki efek mendinginkan pada planet. Aerosol yang dihasilkan dari sulfur menyebabkan pembentukan lapisan awan tebal yang membuat sinar matahari tidak sepenuhnya masuk ke bumi.
Cerobong asap menghiasi senja di kawasan pesisir, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/10/2010). Selain emisi gas buang kendaraan bermotor, sektor industri juga memiliki andil dalam pencemaran udara dan pemanasan global.

"Penundaan ini bisa dibilang fatamorgana," ujar para peneliti yang berasal dari berbagai universitas, termasuk Boston dan Harvard University dari AS dan University of Turku dari Finlandia. "Efek dari pelepasan karbon selain sulfur akan muncul dalam jangka panjang," demikian tertera dalam laporan yang diterbitkan hari Minggu lalu.

Penundaan peningkatan temperatur ini tidak akan berlangsung lama. Demikian dijelaskan peneliti. Ketika negara-negara berkembang berhasil mengatasi polusi, emisi sulfur juga akan berkurang. "Aerosol di atmosfer akan berkurang dan suhu planet akan meningkat cepat mengingat jumlah karbon di atmosfer pun sudah banyak," ujarnya.

Laporan itu juga berisi tentang fakta bahwa peningkatan temperatur global tidak berubah secara signifikan selama tahun 1998 sampai 2008 meskipun berton-ton emisi karbon dilepaskan ke atmosfer.

Emisi karbon pada masa itu banyak dihasilkan oleh negara-negara Asia yang ekonominya sedang berkembang. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/07/06/16062921/Polusi.Malah.Menunda.Pemanasan.Global

Irfan dan Burung Pelatuk

Written By Agus Dwianto on Minggu, 10 Juli 2011 | 21.48

Hari Minggu, Irfan berjalan-jalan di sebuah hutan dengan Ayahnya. Ketika tengah berjalan, ia memikirkan betapa indahnya pepohonan dan seluruh alam semesta. Ayahnya kemudian bertemu dengan seorang teman, dan ketika dua orang dewasa itu bercakap-cakap, Irfan mendengar sebuah suara:

Tuk, tuk, tuk, tuk, tuk, tuk ... Suara itu datang dari sebuah pohon. Irfan mendatangi burung yang membuat suara itu, dan bertanya:

“Mengapa engkau memukuli pohon dengan paruhmu seperti itu?”


Burung itu menghentikan pekerjaannya, dan berbalik memandang Irfan. “Aku seekor pelatuk,” jawabnya. “Kami membuat lubang di pepohonan, dan membangun sarang-sarang kami di dalamnya. Kadang-kadang kami menyimpan makanan di dalam lubang-lubang pohon ini. Lubang ini adalah lubang pertama buatanku. Aku akan membuat ratusan lubang persis seperti ini.” Irfan memperhatikan lubang itu. “Bagus. Tapi, bagaimana engkau menyimpan makanan di tempat sekecil ini?” Ia berpikir.

“Sebagian besar burung pelatuk memakan biji ek. Biji-biji ini cukup kecil,” si pelatuk menjelaskan. “Di dalam setiap lubang, aku akan meletakkan sebiji ek. Dengan cara itu, aku dapat menyimpan cukup makanan untuk diriku sendiri.”

Irfan bingung. “Tapi, daripada capek-capek membuat puluhan lubang kecil seperti ini,” katanya, “kamu bisa membuat sebuah lubang besar dan menyimpan semua makananmu di sana.”

Burung pelatuk itu tersenyum. “Kalau itu kulakukan, burung-burung lain akan datang dan menemukan tempat persediaan makananku. Mereka akan mencuri biji ek. Lubang yang kubuat berbeda-beda ukurannya. Ketika kuletakkan biji ek yang kutemukan ke dalam lubang, kusimpan sesuai dengan ukurannya. Ukuran biji ek persis sebesar lubang buatanku. Dengan cara itu, biji ek dapat menempati lubang dengan pas, dan rapat! Allah menciptakan paruhku sedemikian rupa sehinga aku dapat mengeluarkan biji ek dengan mudah dari dalam lubang. Karena itu, aku dapat mengambil dari pohon tanpa kesulitan apapun. Burung-burung lain tak dapat melakukan itu, karenanya, makananku aman. Tentu saja, aku tak punya otak untuk memikirkan semua itu. Aku ini cuma seekor pelatuk. Allah membuatku melakukan semua ini. Allahlah yang mengajariku bagaimana menyembunyikan makananku. Allah yang menciptakan paruhku dengan cara yang tepat untukku. Sesungguhnya, ini bukan hanya terjadi padaku—semua makhluk hidup mampu melakukan hal-hal yang mereka lakukan karena itulah cara yang diajarkan Allah pada mereka.”

Irfan setuju: “Engkau benar. Terimakasih telah memberitahu aku semua itu ... Kamu mengingatkan aku pada kuasa Allah yang luarbiasa.”

Irfan mengucapkan selamat jalan pada teman kecilnya, dan kembali pada Ayahnya. Ia sangat gembira karena ke manapun ia memandang, ia selalu melihat keajaiban Allah lainnya.

Sumber :Cerita untuk Anak Cerdas 2(Harun Yahya)

Bintang Zombie, Pengukur Energi Gelap

Written By Agus Dwianto on Sabtu, 09 Juli 2011 | 09.23

KOMPAS.com - Supernova adalah ledakan bintang yang menghasilkan cahaya terang di alam semesta. Salah satu supernova yang menarik untuk diteliti adalah supernova 1a. Ledakannya menghasilkan cahaya 1 miliar kali lebih terang dari Matahari. Uniknya, mengalami "kematian", supernova ini bisa "bangkit" dengan menghisap materi dari bintang "sahabat" dan karenanya disebut Bintang Zombie.

Bintang Zombie didapati di sistem bintang ganda dan merupakan hasil ledakan bintang katai putih (bintang yang ukurannya kecil). Biasanya, bintang katai putih yang membentuk supernova 1a memiliki massa yang sama dengan "sahabatnya", namun beberapa penemuan mengindikasikan adanya bintang dengan massa lebih besar meledak.

Andy Howell, astrofisikawan Las Cumbres Observatory Global Telescope Network (LCOGT), mengatakan, "Kemungkinan, ada dua bintang katai putih yang bersatu, jadi sistem bintang ganda. Ketika bersatu, mereka meledak."

Penemuan Bintang Zombie penting dalam astronomi. "Bintang-bintang Zombie ialah alat pengukur energi gelap. Mereka memiliki kecerlangan yang sama sehingga bisa dipakai untuk mengetahui jarak semesta," kata Howell seperti dikutip Universe Today, Kamis (30/6/2011).

Diketahui, energi gelap berkaitan dengan pengembangan semesta. Kecepatan semesta mengembang tidak konstan atau melambat karena pengaruh gravitasi seperti yang diperkirakan. Ada gaya yang justru menyebabkan pengembangan semakin cepat dan itulah yang disebut energi gelap.

Energi gelap diperkirakan menyusun 3/4 bagian semesta. "Itulah hasil yang sepertinya terindikasikan, bahwa energi gelap terdistribusi ke penjuru semesta. Energi gelap seperti menjadi ciri semesta padahal sebenarnya kita tidak yakin."

Karena Bintang Zombie memiliki kecerlangan yang sama, Howell mengatakan, 'Kita bisa menggunakan supernova 1a untuk mengupayakan pengukuran yang lebih baik." Langkah awalnya tentu saja adalah menemukan lebih banyak lagi supernova.

Howell mengatakan, langkah mengukur energi gelap bukanlah hal tak mungkin. "Kita sekarang memiliki kamera digital ukuran besar pada teleskop serta teleskop yang berukuran besar. Kita bisa survei langit yang luas secara reguler, menemukan supernova setiap hari," kata Howell.

Dalam publikasinya di Nature Communication, Howell menuliskan, "Dekade selanjutnya adalah waktu memahami setiap aspek supernova 1a, dari fisika ledakan hingga kegunaannya sebagai 'lilin' standard. Dengan pengetahuan ini mungkin akan datang kunci untuk mengungkap rahasia tergelap dari energi gelap."

Sumber :http://sains.kompas.com/read/2011/07/06/09214976/Bintang.Zombie.Pengukur.Energi.Gelap

3 Trik Membaca Buku Lebih Efektif

Written By Agus Dwianto on Jumat, 08 Juli 2011 | 15.38

KOMPAS.com - Punya banyak koleksi buku? Masih ingatkah Anda, buku apa saja yang pernah dibaca dan apa inspirasi yang Anda dapatkan dari buku itu? Jika Anda menjawabnya, "Aduh, sudah lupa", atau bahkan sama sekali tak ada kesan dari buku yang Anda baca, bisa jadi, cara membaca yang diterapkan selama ini tidak efektif. Penulis buku "101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosional Anak Muda" yang juga pakar EQ, Anthony Dio Martin membagi 3 cara yang bisa diterapkan untuk membaca secara efektif dan mendapatkan manfaat dari apa yang Anda baca. Apa saja triknya?


Pertama, terapkanlah teknik membaca kontemplatif. "Ketika membaca buku, jangan dari awal sampai akhir lewat begitu saja, kemudian lupa apa yang dibacanya," kata Anthony, di arena Pesta Buku Jakarta 2011, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (3/7/2011).

Bagaimana cara membaca kontemplatif? Anthony menjelaskan, saat membaca buku, peganglah pensil atau pulpen. Beri catatan pada bagian yang menurut Anda menarik. Catatan itu bisa berupa komentar, ketidaksamaan pendapat atau apa pun.

"Itu kan buku Anda sendiri, tidak masalah jadi penuh coretan. Caranya, pegang buku, pegang pensil dan bolpen, corat coret. Biar saja. Kasih komentar di bagian yang dibaca. Coretan ini akan melatih, mencerdaskan pikiran Anda. Tandai, kasih komentar. Lingkari, kasih tanda seru atau memberi pendapat tentang apa yang Anda baca. Misal, anda tidak suka, tidak sependapat,dan sebagainya. Jangan biarkan buku tetap rapi," paparnya.

Trik kedua, buatlah mind mapping. Caranya, membuat garis besar isi buku setelah selesai membacanya.

Dan ketiga, berikan catatan pada notes kecil untuk mencatat ide yang muncul dari buku yang Anda baca. "Pengetahuan tidak ada artinya kalau tidak memunculkan ide. Misalnya, bikin catatan-catatan dari baca buku ini (yang dibaca), apa yang Anda dapatkan. Sebuah buku akan berkesan kalau berhasil membuat kita terinspirasi dan membuat kita punya ide untuk melakukan sesuatu," kata Anthony.

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/05/08425625/3.Trik.Membaca.Buku.Lebih.Efektif

Faruk dan Rayap

Written By Agus Dwianto on Kamis, 07 Juli 2011 | 22.30

Hari Minggu yang cerah. Faruk bepergian ke hutan untuk berpiknik dengan guru dan teman-teman sekelasnya. Setibanya di sana, mereka mulai bermain petak umpet.

Tiba-tiba, Faruk mendengar sebuah suara menjerit, “Hati-hati!” Faruk mulai melihat ke kanan dan ke kiri, tak pasti darimana suara itu berasal. Namun, tak seorangpun di sana. Kemudian, didengarnya suara yang sama. Kali ini, suara itu berkata, “Aku ada di bawah sini!” Tepat di sebelah kakinya, Faruk melihat seekor serangga yang tampak mirip sekali dengan semut.

“Kamu siapa?” tanya Faruk.

“Aku adalah seekor rayap,” makhluk mungil itu menjawab.

“Aku tidak pernah mendengar makhluk yang bernama rayap,” ledek Faruk. “Kamu tinggal sendiri?”

“Tidak,” jawab serangga itu, “Kami tinggal di sarang-sarang dalam kelompok-kelompok besar. Kalau kamu mau, aku akan memperlihatkan salah satu padamu.”

Faruk setuju, dan mereka berjalan. Ketika mereka tiba, apa yang diperlihatkan rayap pada Faruk tampak seperti sebuah bangunan tinggi tanpa jendela.

“Apa ini?” Faruk ingin tahu.

“Inilah rumah kami,” rayap itu menjelaskan.”Kami membangunnya sendiri.”

“Tapi, kamu begitu kecil,” bantah Faruk. “Kalau teman-temanmu ukurannya juga sama denganmu, bagaimana mungkin kalian bisa membuat sesuatu yang begitu besar seperti ini?”

Rayap tersenyum. “Kamu memang pantas terkejut, Faruk. Makhluk kecil seperti kami mampu membuat tempat-tempat seperti ini benar-benar mengejutkan. Tapi jangan lupa, semua ini gampang saja untuk Allah, Pencipta kita semua.”

“Lebih dari itu, selain sangat tinggi, rumah-rumah kami memiliki keistimewaan-keistimewaan lain. Misalnya, kami membuat ruang-ruang khusus untuk anak-anak, tempat-tempat untuk menumbuhkan jamur, dan kamar tempat ratu bertahta di rumah-rumah kami. Kami tidak lupa membuat sebuah sistem pertukaran hawa untuk rumah kami. Dengan cara itu, kami dapat menyeimbangkan kelembapan dan suhu di dalam ruangan. Dan, sebelum aku lupa, biarkan aku memberitahu hal-hal lain, Faruq. Kami ini tidak bisa melihat!”

Faruq sangat takjub. “Meskipun kamu begitu kecil sampai-sampai sulit terlihat, kamu bisa membuat rumah-rumah persis seperti gedung-gedung tinggi yang dibuat manusia. Bagaimana kalian melakukan ini semua?”

Rayap itu lagi-lagi tersenyum. “Seperti kukatakan sebelumnya, Allah-lah yang memberi kami semua bakat-bakat luarbiasa ini. Ia menciptakan kami sedemikian rupa hingga kami mampu melakukan hal-hal semacam ini. Tapi Faruq, sekarang aku harus pulang ke rumah dan membantu teman-temanku.”

Faruq memahami. “Oke, aku sendiri ingin pergi dan memberitahu orangtua serta teman-temanku tentang apa yang telah kupelajari darimu barusan.”

“Gagasan yang bagus, Faruk,” Rayap melambaikan tangan. “Jaga dirimu. Semoga kita bisa bertemu lagi.”


Sumber :Cerita untuk Anak Cerdas 2 (Harun Yahya)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog Agus Dwianto - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger