Info Sains

Edukasi

Blog Archive

Latest Post

Bulan Ternyata 200 Juta Tahun Lebih Muda

Written By Agus Dwianto on Jumat, 19 Agustus 2011 | 04.58

Dipercaya, Bulan tercipta dari tabrakan antara benda langit besar serupa planet dengan proto-Bumi. Energi akibat tabrakan ini sedemikian besar sehingga material yang meleleh terlempar ke angkasa dan membentuk Bulan. Saat Bulan mendingin, material memadat dan membentuk beragam mineral.

Lars E Borg dari Lawrence Livermore National Laboratory dan Richard Carlson dari Universite Blaise Pascal berusaha mengetahui kapan kejadian tersebut terjadi, alias memperkirakan umur Bulan. Mereka menganalisis ferroan anthrosite (FAN), batuan lempeng tertua di Bulan.

Hasil analisis dengan bantuan isotop timah dan neobydium itu menunjukkan bahwa usia Bulan ternyata 200 juta tahun lebih muda dari perkiraan. Sebelumnya diperkirakan bahwa usia Bulan 4,568 miliar tahun atau hampir setara dengan usia tata surya. Tetapi, hasil analisis Borg dan Carlson menunjukkan bahwa usia Bulan 4,36 miliar tahun.

"Usia sampel batuan Bulan yang muda ini berarti bahwa Bulan memadat jauh setelah waktu yang diperkirakan dan kita harus mengubah seluruh pemahaman kita tentang sejarah geokimia Bulan," kata Carlson seperti dikutip Physorg, Rabu (17/8/2011).

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa usia batuan lempeng tertua di Bulan itu sama dengan usia mineral tertua, zircons, yang ditemukan di wilayah barat Australia. Ini menegaskan, batuan tertua di Bumi dan Bulan terbentuk pada saat yang hampir bersamaan, setelah tabrakan.

Hasil penelitian Borg dan Johnson dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu kemarin. Sampel FAN yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari koleksi Johnson Space Center, NASA.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/08/18/15180331/Bulan.Ternyata.200.Juta.Tahun.Lebih.Muda

Mari Bermalam di Luar Angkasa

Written By Agus Dwianto on Kamis, 18 Agustus 2011 | 20.44

Mari bermalam di antariksa. Mungkin inilah ajakan yang secara implisit diungkapkan Rusia. Perusahaan pemerintah negara itu, Energia, bekerja sama dengan perusahaan start-up bernama Orbital Technologies berencana membangun hotel di luar angkasa.

Rencana itu pertama kali diungkapkan tahun lalu. Kini, rencana dua perusahaan itu makin mantap saja. Seperti diberitakan Foxnews, Rabu (17/8/2011) kemarin, mereka sudah menyiapkan desain hotel dan paket pengalaman yang bisa dinikmati tamunya.

Sergei Kostensko, Chief Executive Orbital Technologies, mengatakan, "Modul hotel yang kami rencanakan tak akan mengingatkan Anda pada International Space Station (ISS). Hotel harus memberikan kenyamanan di dalamnya dan memungkinkan melihat Bumi lewat 'jendela' yang banyak."

Pengalaman melihat Bumi dari hotel tersebut dijanjikan sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Hampir seluruh pemandangan Bumi yang dipotret astronot di ISS bakal bisa dilihat, mulai dari Bumi yang bulat dan biru, hingga pemandangan Matahari terbit yang berbeda.

Hotel juga menjanjikan pengalaman kuliner yang unik. Salah satu paket menunya adalah pipi sapi rebus yang dihidangkan dengan jamur, kacang putih yang dihaluskan, dan manisan buah plum. Semua makanan akan dimasak di Bumi dan akan dipanaskan dengan microwave sebelum dihidangkan.

Tamu hotel bisa memilih dua kamar, yaitu vertikal dan horizontal. Kamar juga akan dilengkapi shower, tetapi didesain sehingga penggunaan air efektif. Flush toilet tidak memakai air untuk membuang kotoran, tetapi memakai udara. Agar hotel tak bau, udara akan disaring sebelum memasuki kabin.

Karena menawarkan pengalaman unik, harganya pun juga demikian. Jadi, jangan kaget. Total biaya pesawat dan menginap di hotel selama lima hari ialah sekitar Rp 8,5 miliar. Sejumlah Rp 1,5 miliar untuk biaya pesawat PP dan sekitar Rp 7 miliar untuk hotel.

Kapan pengalaman ini bisa dinikmati? Di Reuters pada (30/9/2010) lalu, Alexander Derechin dari Energia mengatakan, "Saya pikir kami belum bisa mewujudkan rencana ini sebelum 2015, tapi kita juga tak harus menunggu lama setelah itu." Foxnews memberitakan, tahun 2016 hotel sudah dibuka.

Proyek hotel di luar angkasa ini menelan dana yang pasti tak sedikit. Orbital Technologies belum mengatakan jumlah investasinya, tetapi mereka percaya keuntungan bisa diraih. "Pasti kami mengharapkan keuntungan, ini murni bisnis," katanya pada AP tahun lalu (29/9/2010).

Bagi yang mampu menjangkau biaya itu, tawaran pengalaman ini sangat pantas untuk dicoba. Sejauh ini, hanya satu kenikmatan di Bumi yang tak bisa dinikmati di hotel ini, yaitu meminum alkohol. Selebihnya, tamu bisa bereksplorasi.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/08/18/13190650/Mari.Bermalam.di.Luar.Angkasa

Presiden: Rakyat Miskin Tetap Bisa Sekolah

Written By Agus Dwianto on Rabu, 17 Agustus 2011 | 06.10

Seiring dengan semakin membaiknya keuangan Negara, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan akses warga Negara terhadap pendidikan dan kesehatan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, demi keadilan yang makin luas, pemerintah memberikan perhatian ekstra kepada masyarakat berpendapatan rendah.

"Di masa lalu, masyarakat berpendapatan rendah sering mengalami kesulitan untuk mengakses pelayanan dasar. Alhamdullilah, keadaan ini telah berubah. Saat ini, saya dapat memastikan bahwa semua warga negara berpenghasilan rendah, memiliki hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan pendidikan dari pemerintah. Tidak boleh ada lagi anak-anak kita dalam usia wajib belajar yang tidak bisa bersekolah. Tidak boleh juga ada warga negara tidak mampu, yang gagal memperoleh pelayanan dasar kesehatan dari pemerintah. Oleh karena itu, saya menyeru agar seluruh jajaran pemerintah, di tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota, memastikan bahwa program yang mulia ini dapat diimplementasikan dengan baik dan nyata," kata Presiden ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-66 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan sidang bersama DPD RI dan DPR RI, Selasa (16/8/2011) di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Turut hadir dalam sidang tersebut Wakil Presiden Boediono, jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan lembaga tinggi negara, dan pejabat lainnya.
Presiden mengatakan, pemerintah menganut sebuah prinsip pembangunan yang bersifat inklusif dan sekaligus berkelanjutan. Pemerintah ingin memastikan, buah pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. Pembangunan tidak boleh hanya menguntungkan segelintir orang karena bertentangan dengan moralitas pembangunan yang esensinya bersumber dari Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Berdasarkan filosofi dan moralitas pembangunan yang secara kuat berorientasi pada manusia, pemerintah mendorong pembangunan berdasarkan pilar-pilar yang berorientasi pada pro-pertumbuhan, pro-lapangan kerja, dan pro-pengurangan kemiskinan dan pro-lingkungan.

Pilar ini, sambung Presiden, sangat penting untuk memastikan bahwa dalam jangka panjang, pembangunan yang dijalankan dapat memenuhi asas keberlanjutan. Dalam mengembangkan pembangunan, pemerintah telah memutuskan untuk menempuh dua pendekatan yang berbeda, namun saling melengkapi, dalam upayanya menciptakan kesejahteraan umum, utamanya penanggulangan kemiskinan di negeri ini.

"Pendekatan pertama adalah melalui mekanisme ekonomi. Melalui pendekatan ini, pertumbuhan ekonomi yang kuat didorong, di antaranya dengan memperluas investasi dan meningkatkan belanja pemerintah. Melalui pertumbuhan ekonomi yang kuat terjadi perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Tersedianya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha membawa dampak pada makin banyaknya warga negara yang memperoleh penghasilan. Melalui mekanisme ekonomi semacam inilah peningkatan kesejahteraan umum dan penurunan kemiskinan terjadi," kata Presiden.

Sementara itu, pendekatan kedua adalah membuka ruang bagi intervensi positif pemerintah, untuk terlibat secara langsung dalam penurunan kemiskinan melalui berbagai kebijakan. Pemerintah membagi program bantuan untuk rakyat miskin ini ke dalam empat klaster. Klaster pertama merupakan program bantuan dan perlindungan sosial yang di antaranya berwujud beras murah untuk masyarakat ekonomi tidak mampu (raskin), Program Keluarga Harapan, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesmas.

Klaster kedua melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Klaster ketiga melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Klaster keempat yang mulai efektif pada 2012 dan dilaksanakan secara bertahap meliputi sejumlah program, yaitu rumah murah dan sangat murah, kendaraan umum angkutan murah, air bersih untuk rakyat, listrik murah dan hemat, peningkatan kehidupan nelayan, dan peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan. Melalui empat klaster itu, kita berharap, kebijakan ini dapat menjadi langkah terobosan yang secara fundamental dapat menurunkan kemiskinan, sekaligus memperkuat ekonomi rakyat kita," katanya.

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/16/12444337/Presiden.Rakyat.Miskin.Tetap.Bisa.Sekolah

Bumi Sebenarnya Tak Perlu Bulan

Simulasi stabilitas Bumi untuk berputar pada porosnya menunjukkan bahwa sebenarnya Bumi tak perlu Bulan. Dalam artian, tanpa kehadiran Bulan pun, dinamika Bumi tetap stabil sesuai simulasi tersebut.

"Bulan yang besar memang bisa menstabilkan planet. Tapi dalam banyak kasus, hal itu tak dibutuhkan," ungkap Jason Bames, astronom University of Idaho yang melakukan simulasi itu.

Bulan yang relatif besar saja yakni beberapa ratus lebih kecil dibandingkan Bumi tidak terlalu besar pengaruhnya. Bandingkan dengan satelit Phobos milik Mars yang ukurannya 60 juta kali lebih kecil daripada Bulan.

Astronom percaya, efek Bulan pada stabilitas rotasi Bumi tak sebesar yang diperkirakan. Tanpa Bulan, kemiringan Bumi hanya akan berubah sebesar 10 hingga 20 derajat dalam kurun waktu 500 juta tahun.

Perubahan itu memang bisa berdampak pada iklim. Namun, dampak iklim yang ada tak akan terjadi secara luas sehingga tidak mengganggu proses evolusi makhluk hidup.

Astronom pun percaya, Bulan juga tidak dibutuhkan oleh planet lain di semesta yang berpotensi mendukung kehidupan.

Mereka justru percaya, tanpa planet lain seperti Jupiter, perubahan kemiringan Bumi justru akan terjadi secara liar. "Ini karena Jupiter sangat masif," kata Bames seperti dikutip situs Daily Mail, Kamis (11/8/2011) lalu.

Hasil simulasi ini berbeda dengan teori yang berkembang. Selama ini dipercaya bahwa tanpa Bulan, kemiringan Bumi akan terus berubah dan perubahan iklim yang besar akan terjadi. Matahari mungkin bersinar di kutub dan mencairkan es sehingga berpengaruh pada evolusi makhluk hidup.

Hasil penelitian Bames dipublikasikan di jurnal Astrobiology Magazine bulan ini.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/08/16/12280929/Bumi.Sebenarnya.Tak.Perlu.Bulan

Yuk Ramai-ramai Upacara Bendera di Internet!

Written By Agus Dwianto on Selasa, 16 Agustus 2011 | 16.40

Tidak sempat hadir di lapangan saat HUT Kemerdekaan RI ke-66, Rabu (17/8/2011) besok, bukan halangan buat Anda untuk mengikuti jalannya upacara bendera. Komunitas ID-Optimis akan menggelar upacara bendera secara virtual yang bisa diikuti semua orang hanya cukup di depan layar komputer yang tersambung internet.

Peserta bisa mengikuti jalannya upacara seperti layaknya yang dilakukan di lapangan. Upacara bendera secara virtual ini pun akan dilakukan pada waktu dan agenda yang sama dengan upacara sebenarnya termasuk mengikuti detik-detik proklamasi.

Prosesi upacara bendera digital akan dilakukan di situs web http://www.id-optimis.org dan dipandu lewat akun twitter @ID_Optimis. Seriap peserta diminta menyipakan akun Twitter dan Foursquare.

Persiapan upacara sudah akan dimulai sore ini. Pukul 16.00 dilakukan pengecekan lokasi upacara di www.id-optimis.org & juga venue Foursquare di http://bit.ly/proklamasi atau di Monumen Tugu Proklamasi.

Tepat pada pukul 07.00 besok kedatangan peserta upacara ditunggu di www.id-optimis.org dan peserta diajak melakukan check in dengan Foursquare di http://bit.ly/proklamasi. Selanjutnya, pada pukul 08.00, @ID_Optimis akan memulai protokoler dan peserta dipersilahkan mengisi buku tamu untuk sebar semangat.

Pukul 10.00, mengheningkan cipta tanpa mengetik apapun di timeline Twitter selama 1 menit untuk hormati detik detik proklamasi. Pukul 10.05 akan dilakukan pembacaan teks proklamasi di situs web dilanjuutkan dengan amanat pembina upacara.

Yang unik, setiap peserta bisa memilih pembina upacara yang diinginkan. Hal ini karena penyelenggara telah mengajak sejumlah tokoh untuk memberikan amanat upacara pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-66 kali ini.



Tahun ini ID-Optimis menawarkan kepada para pengguna internet untuk mengusulkan tokoh yang pantas memberikan amanat pada upacara. Dari banyak nama, yang kemudian bersedia aantara lain Anies Baswedan Rektor Universitas Paramadina, Andrew Darwis dari Kaskus, Iwan Setyawan seorang penulis, Iman Brotoseno seorang Film Director & Photographer, serta beberapa lainnya.

Acara berikutnya adalah pembacaan doa kemerdekaan. Yang mengejutkan adalah karena yang akan membacakan Doa Kemerdekaan adalah Gus Mus (KH Mustofa Bisri) dari Rembang, Jawa Tengah yang sudah bersedia secara khusus untuk upacara bendera digital. Acara terakhir adalah menyanyikan bersama-sama lagu "Pancasila Rumah Kita" yang bisa dilihat klipnya di http://bit.ly/video_17an.

Ini merupakan upacara bendera virtual ketiga yang digelar ID-Optimis. Hal yang baru dibandingkan tahun lalu adalah pada tahun ini pemilihan petugas upacara dilakukan dengan casting melalui medium jejaring sosial di mana yang bersedia menjadi petugas upacara bendera mengajukan diri dan di-review oleh tim ID-Optimis.org tanpa melihat dari daerah mana di Indonesia dia berasal.

Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2011/08/16/17440669/Yuk.Ramai-ramai.Upacara.Bendera.di.Internet.

"Gubug Penceng", Penanda Arah Selatan

Salah satu rasi bintang yang memiliki arti penting bagi bangsa-bangsa di belahan Bumi selatan adalah Crux yang di Indonesia dikenal dengan sebutan rasi Layang-layang. Jauh sebelum nama Layang-layang dikenal, sejumlah etnis Nusantara mengenal rasi ini sebagai Lintang Gubug Péncéng dan Ikan Pari.

Rasi ini memiliki makna penting karena menjadi penanda arah selatan. Lima bintang terang yang dimilikinya dan bentuknya yang sederhana membuat rasi ini mudah diamati dan diidentifikasi.

Selepas Matahari terbenam selama Agustus ini, rasi Layang-layang terlihat cukup rendah di langit selatan, yakni 10-30 derajat di atas horizon. Rasi ini terlihat di langit malam sejak April-Agustus, tetapi waktu terbaik mengamatinya antara Mei dan Juni.

Peneliti Planetarium Jakarta yang juga Pembina Himpunan Astronom Amatir Jakarta, Widya Sawitar, Kamis (11/8/2011), di Jakarta, mengatakan, meski kemunculan rasi ini menjadi penanda datangnya musim kemarau, fungsi penunjuk arah merupakan yang utama.

Saat rasi ini menghilang dari langit malam pada September, muncul rasi Orion atau Lintang Waluku. Rasi Orion memiliki arti paling penting bagi masyarakat Jawa karena menjadi penanda dimulainya masa bercocok tanam.

Nama Gubug Péncéng berasal dari kisah sejumlah pemuda yang membangun rumah. Di depan rumah yang dibangun, setiap hari lewat seorang perempuan cantik yang akan mengantar makanan ke sawah. Kecantikan perempuan itu mengganggu konsentrasi para pemuda. Alhasil, rumah yang dibangun bentuknya miring alias péncéng (Jawa). Gambaran itu diabadikan menjadi nama rasi Gubug Péncéng.

Perempuan cantik diabadikan sebagai Lintang Wulanjar Ngirim, yang dalam astronomi modern dikenal sebagai bintang Alpha Centauri dan Beta Centauri. Kedua bintang ini merupakan bagian dari rasi Centaurus yang dalam mitologi Yunani dilambangkan dengan kuda berkepala manusia. Sang perempuan diabadikan sebagai Alpha Centauri yang merupakan bintang terdekat dari Bumi setelah Matahari. Adapun selendangnya yang tertiup angin diabadikan sebagai Beta Centauri.

Menurut Widya, sejak kapan masyarakat Jawa mengenal Lintang Gubug Péncéng tidak dapat dipastikan. Namun, semasa pemerintahan Panembahan Senapati dari Kerajaan Mataram yang bertakhta antara 1575 dan 1601, nama rasi ini sudah disebut-sebut dalam sejumlah tembang. "Jika pada masa itu sudah disebut, pengetahuan tentang Lintang Gubug Péncéng dipastikan sudah ada jauh sebelum masa itu," katanya.

Masyarakat Jawa pesisir mengenal Lintang Gubug Péncéng dan Lintang Wulanjar Ngirim sebagai satu kesatuan dan menyebutnya sebagai rasi Ikan Pari. Adapun masyarakat Melayu di Sumatera dan Semenanjung Malaya mengenalnya sebagai Buruj Pari.

Nama Layang-layang untuk Crux baru muncul dalam era Nusantara modern. Tidak ada literatur kuno yang menyebut Crux sebagai Layang-layang.

Salib Selatan

Jika etnis Nusantara mengenal Crux dalam pemahaman masyarakat agraris dan maritim, bangsa Barat mengenal rasi ini dalam pemahaman keagamaan. Mereka menamai Crux sebagai Southern Cross (Salib Selatan).

Mahasiswa program doktoral Jurusan Fisika Universitas Leiden dan peneliti Institut Nasional untuk Fisika Sub-Atomik (Nikhef), Amsterdam, Belanda, Tri L Astraatmadja, mengatakan, bangsa Barat mengenal Crux pada abad XVI saat melakukan perjalanan mencari sumber rempah-rempah. Bentuk Bumi yang bulat membuat bangsa-bangsa Eropa tidak bisa melihat Crux yang posisinya di belahan langit selatan.

"Sistem penamaan bintang atau rasi bintang berkaitan dengan budaya masing-masing masyarakat," katanya.

Negara-negara jajahan Barat di belahan Bumi selatan memasukkan gambar rasi Crux dalam bendera negara mereka untuk menunjukkan keunikan tempat mereka, seperti Australia, Selandia Baru, dan Papua Niugini. Adapun bintang rasi Crux pada bendera Brasil yang merupakan bekas jajahan Portugis melambangkan jumlah negara bagian.

Crux merupakan rasi terkecil di antara 88 rasi bintang di seluruh langit yang ditetapkan batas-batasnya oleh Persatuan Astronom Internasional (IAU) pada 1930. Dalam astronomi, rasi ini tidak memiliki makna khusus. Selain penunjuk arah selatan, fungsinya sama dengan fungsi rasi lain, yaitu mempermudah penentuan medan langit dan penamaan benda langit.

Sejumlah obyek astronomi di sekitar rasi Layang-layang yang banyak menarik astronom adalah Kantung Arang, nebula gelap bahan dasar pembentuk bintang, serta Kotak Berlian, gugus bintang terbuka berusia muda.(M Zaid Wahyudi)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2011/08/15/11323940/.Gubug.Penceng.Penanda.Arah.Selatan

PERJALANAN KE NEGERI SANGKURIANG (Bagian 2 - Habis)

Written By Agus Dwianto on Kamis, 11 Agustus 2011 | 05.14

Kegiatan Workshop Penggunaan Modul BERMUTU MGMP bertempat di Hotel Puteri Gunung , Jalan Raya Tangkuban Perahu-Lembang Bandung. Kegiatan ini dibuka secara resmi mulai pukul 15.30 WIB oleh kepala P4TK IPA Dr. Sediono, M.Si. Pada acara pembukaan ini beliau memaparkan tentang pentingnya pendidikan karakter bangsa yang saat ini di luncurkan pemerintah, juga tentang Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Materi workshop penggunaan modul meliputi :
1. Kebijakan Program BERMUTU
2. Overview PK Guru dan PKB
3. Analisis Paket Belajar Program BERMUTU
4. Simulasi Penyajian Penggunaan Modul
5. Penyusunan Pedoman Skenario Bahan Ajar Penggunaan Modul
6. Review
7. Tindak Lanjut
Beberapa catatan menarik dari kegiatan ini antara lain :
1. Para peserta dilatih melakukan Penilaian Kinerja Guru dan PKB yang ternyata instrumennya luar biasa banyaknya. Setiap asesor (kepala sekolah dibantu guru senior) harus memiliki catatan-catatan tentang guru yang dinilai sebagai bukti fisik setiap indikator dari kompetensi guru yang dinilai. Artinya, asesor tersebut harus benar-benar mengawasi dan memantau kinerja guru di dalam dan di luar kelas serta menuliskannya dalam catatan untuk kemudian digunakan sebagai dasar penilaian.
2. Pada tahun 2011 ini kembali kita mendapat tambahan modul pendukung yang dikaji pada kegiatan ini. Modul-modul tersebut meliputi :
a. Pengembangan Alat Peraga Praktik IPA Sederhana
b. Pembelajaran Sifat-sifat energi nuklir
c. Pembelajaran Konsep Listrik Dinamis dengan Model Latihan Inkuiri
d. Pembelajaran Bioteknologi dengan Model Discovery Learning
e. Pembelajaran Kesehatan Sistem Reproduksi Manusia dengan STS
f. Pembelajaran Campuran dan Pemisahannya dengan Model Group Investigation
g. Penilaian Higher Order Thinking Skill dalam Pembelajaran IPA
h. Penilaian Sikap dalam Pembelajaran IPA
i. Penilaian Ranah Psikomotor
modul-modul tersebut dikaji melalui workshop ini tentang bagaimana modul digunakan dan masalah-masalah yang mungkin muncul beserta alternative solusinya. Selain itu juga dibuat bahan ajar presentasi dari setiap modul beserta RPP-nya (Rencana Pelaksaan Pelatihan).
3. Pada workshop ini juga diadakan teleconferences dengan peserta pelatihan diklat pengawas sekolah di LPMP Kalimantan Tengah dan LPMP Kalimantan Timur difasilitasi oleh Jardiknas pada hari kedua dan ketiga pelatihan. Melalui teleconferences ini para peserta dari tiga daerah bisa berdiskusi dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Kegiatan diakhiri dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut selepas peserta kembali dari workshop dan acara penutupan. Selepas penutupan diri ini pun meluncur pulang. Karena kereta baru berangkat jam 20.00 maka waktu yang ada pun saya optimalkan untuk jalan-jalan di sekitar stasiun Bandung. (Tahu sendiri kan di selatan stasiun Bandung ada obyek apa, he…he….).
Semoga kegiatan ini bisa berdampak positif bagi kemajuan

Dua Planet Baru Kembali Ditemukan Kepler

Written By Agus Dwianto on Rabu, 10 Agustus 2011 | 07.47

Wahana antariksa Kepler kembali menunjukkan keampuhannya. Dua planet yang dideteksinya dapat dikonfirmasi oleh Hobby-Eberly Telescopes dan Nordic Optical Telescope.

Planet pertama yang ditemukan adalah Kepler 14b yang memiliki massa delapan kali Yupiter dan terletak pada sistem bintang ganda. Berdasarkan publikasi NASA, planet ini mengorbit bintangnya dalam waktu sangat singkat, tujuh hari. Bintang kedua mengorbit bintang pertama dalam waktu jauh lebih lama, 2.800 tahun.

Ada kesulitan ketika astronom hendak menemukan planet ini. Cahaya dari bintang yang tak diorbit planet begitu menyilaukan sehingga membuat peredupan yang diakibatkan oleh planet tak begitu tampak. Jika tak hati-hati, hal itu berdampak pada ketidaktepatan karakteristik Kepler 14b. Namun, masalah ini bisa diatasi.

Sementara itu, planet kedua yang ditemukan adalah Kepler 17b. Planet ini memiliki massa 2,5 kali Yupiter dan bersama Kepler 14b dimasukkan dalam kategori Hot Jupiter. Kepler 17b mengorbit bintang yang seukuran dengan Matahari, tetap lebih muda. Periode orbitnya adalah 1.486 hari, sedangkan arah orbit planet diketahui searah dengan arah putaran bintang.

Analisis pada bintang yang diorbit planet itu menunjukkan adanya peredupan yang tidak hanya diakibatkan oleh Kepler 14b. Seperti diuraikan di situs Physorg, hal itu mungkin disebabkan oleh aktivitas bintang ataupun sunspot.

Penemuan dua planet ini bukanlah yang pertama oleh Kepler. Sebelumnya, Kepler menemukan ratusan planet, salah satunya Kepler 10b yang berukuran 1,4 kali massa Bumi, tetapi tak bisa dihuni manusia. Tahun 2020, Kepler ditargetkan bisa menemukan 10.000 planet.
?">index'); document.write('

?max-results=10">Label 1

'); document.write(" ?max-results="+numposts+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts\"><\/script>");

Blogger templates

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog Agus Dwianto - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger